INFORMASI BISA BASA BASI

Coretan, Daily Noted, Daily Post, Tugas dan Makalah. Enjoy For Reading, Blogger!

Senin, 09 Mei 2016

MANAJEMEN PEMASAAN "DESIGN AND MANAGING SERVICE"




MAKALAH MANAJEMEN PEMASARAN
“ DESIGNING & MANAGING SERVICE “

Makalah ini dibuat sebagai salah satu persyaratan
Untuk memenuhi nilai mata kuliah manajemen pemasaran



DISUSUN OLEH:

Asep Mulhiyat                                                         43114110275
Endang Dian Lestari                                               43114110058
Meita Puspitasari Wijaya                                        43113120110
Finurika                                                                   43114110177
Mutiara Diana Insani                                              43114110496



 


KATA PENGANTAR


Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas kelompok dalam bentuk papernjyang bertopik ‘design & management service’ dengan baik dan tepat pada waktunya. Tujuan dari penulisan paper ini adalah agar penulis dan pembaca dapat lebih memahami tentang design & management service.

Dalam penulisan paperkelompok ini, penulis telah mendapatkan bantuan dari berbagai pihak yang terkait baik itu secara moril maupun materil, sehingga penulis dapatmenyelesaikan pembuatan paperkelompok ini dengan baik. Oleh karenanya, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih atas kerjasama, bimbingan, dan bantuan yang telah diberikan dari berbagai pihak yang telah membantu penulis sehingga penulis dapat menyusun paperkelompok ini dengan sebaik-baiknya. Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dudi Permana, selaku dosen manajemen pemasaran dan yang telah memberikan bimbingan kepada penulis.
2. Semua pihak yang telah membantu penulis dalam pelaksanaan maupun penyusunan paperkelompok ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih jauh dari sempurna karena kemampuan dan keterbatasan penulis, maka dari itu penulis mohon maaf jika ada kata-kata penulis yang kurang berkenan di hati. Oleh karena itu, penulis mohon kritikan dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak agar makalah ini dapat berguna sepenuhnya bagi penulis sendiri dan pembaca sekalian. Sekian dan terimakasih.





Jakarta, 06 November 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR            .............................................................................      
DAFTAR ISI              .......................................................................................    
BAB I PENDAHULUAN     ………………………………………………           
Latar Belakang         ………………………………………………………           
Rumusan Masalah  ………………………………………………………           
Tujuan            ………………………………………………………………           

BAB II PEMBAHASAN                    ………………………………………………           
Sifat Layanan  ……………………………………………………
Karakteristik Pelanggan Khusus ……………………………………..
Pemberdayaan Pelanggan ……………………………………………  

BAB III  STUDI KASUS   ………………………………………………..
Kasus Rumah Sakit Islam Manisrenggo Klaten ………………………

BAB IV           PENUTUP     …………………..………………………………….            
Kesimpulan  ………………………………………………………………           

BAB V                        DAFTAR PUSTAKA            ……..…………………………….…











BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dalam pemasaran, kita tahu bahwa produk yang dihasilkan suatu perusahaan bisa berupa barang (goods) dan jasa (service). Pandangan ini perlu dipahami dengan seksama. Kita mudah sekali terjebak ke pandangan produk fisik yang terbatas. Kita menginginkan bahwa memikirkan suatu produk dari segi kebutuhan yang akan dipuaskan oleh produk itu. Jika sasaran perusahaan ingin memuaskan kebutuhan pelanggannya, jasa bisa merupakan sebagian dari produk atau jasa itu sendiri merupakan produknya dan harus disajikan sebagai bagian dari pemasaran secara total.

Tetapi ketika perekonomian semakin maju dan perusahaan-perusahaan merasa makin sulit melakukan diferensiasi produk-produk fisiknya, maka mereka akan semakin meningkatkan proporsi kegiatan mereka yang difokuskan pada produksi jasa. Jasa merupakan setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak menghasilkan kepemilikan sesuatu.

Penulis kita akan secara sistematis menganalisis jasa dan bagaimana pasar mereka yang paling efektif, mengingat bahwa itu adalah penting untuk memahami sifat khusus layanan dan apa artinya untuk pemasar.

Dalam makalah ini Penulis mengangkat studi kasus dari perusahaan jasa perbankan yaitu PT. Bank Central Asia, Tbk. Penulis menganggap bahwa BCA adalah salah satu perusahaan jasa terbaik di Indonesia yang designing dan managing servicenya dapat dijadikan panutan.






1.2 Rumusan Masalah
Berikut ini adalah rumusan masalah dari tugas kelompok ini agar tidak keluar dari pokok permasalahannya:
·           Bagaimana mendefinisikan dan mengklasifikasikan jasa ?
·           Bagaimanakah cara memasarkan jasa ?
·           Bagaimana meningkatkan kualitas jasa ?
·           Bagaimana mengaplikasikan pelayanan yang baik pada pelanggan ?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
·           Memahami lebih mendalam tentang pelayanan terhadap pelanggan
·           Mengetahui cara menarik pelanggan
·           Mengetahui apa saja yang membuat pelanggan puas dengan layanan
·           Mengetahui secara langsung pelayanan yang baik pada Bank BCA


















BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN DESIGNING AND MANAGING SERVICE
Designing (merancang) adalah sebuah proses untuk membuat atau menciptakan objek baru. Sedangkan managing (mengelola) adalah suatu proses khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya manusia dan sumberdaya lainnya. Servise (jasa) adalah tindakan atau kinerja dimana satu pihak dapat menawarkan sesuatu yang tidak berwujud dan tidak memindahkan kepemilikan atas apapun. (Philip Kotler 2000:428)
                                          
2.2 KATEGORI BAURAN JASA
Komponen jasa dibedakan menjadi 5 kategori penawaran, yaitu :
·           Pure Tangible goods (Barang berwujud murni)
Penawaran ini terdiri dari barang-barang yang berwujud seperti sabun, pasta gigi, garam, dan lain sebagainya.
·           Tangible Goods with Accompany Services (Barang berwujud disertai jasa)
Penawaran ini terdiri dari barang berwujud yang disertai satu atau lebih jasa. Umumnya semakin canggih secara teknologis produk maka akan semakin besar kebutuhan untuk jasa pendukungnya. Contohnya mobil dan komputer
·           Hybrid (Campuran)
Penawaran ini terdiri atas barang dan jasa dengan bagian yang sama proporsinya. Misalnya orang pergi ke restoran untuk mendapatkan makanan maupun layanan
·           Major Service with Accompany minor goods and services
Disebut juga sebagai jasa utama yang disertai barang dan jasa yang sangat kecil. Penawaran ini terdiri dari jasa utama beserta tambahan jasa atau barang pendukung. Contohnya : penumpang pesawat terbang membeli jasa angkutan perjalanan tersebut meliputi barang berwujud, seperti makanan dan minuman, tiket dan majalah penerbangan. Jasa tersebut memerlukan barang padat modal (pesawat terbang) untuk merealisasikannya, tetapi produk utamanya adalah jasa.
·           Pure Service (Jasa Murni)
Penawaran ini murni terdiri dari jasa. Contohnya penitipan bayi/balita, psikoterapi, tempat les biola.
Karena bauran barang dan jasa yang berbeda-beda ini, sulit melakukan generalisasi tentang jasa tanpa mencari perbedaan lebih lanjut. Namun, beberapa generalisasi dapat digunakan.

Perusahaan jasa dapat memilih di antara proses-proses yang berbeda untuk menyerahkan jasa mereka. Restoran telah mengembangkan format berbeda tersebut seperti gaya kafetaria, makanan siap saji, makanan swalayan (buffet) dan layanan sinar lilin (candlelight service).
                               
Ada jasa yang mengharuskan kehadiran klien dan ada yang tidak mengharuskannya. Bedah otak melibatkan kehadiran klien, tatapi perbaikan mobil tidak. Jika klien tersebut harus hadir, penyedia jasanya harus memperhatikan kebutuhan-kebutuhannya. Pengusaha salon kecantikan akan berinvestasi dalam dekorasi, memainkan musik latar, dan terlibat dalam obrolan ringan dengan pelanggan.

Hakikat bauran jasa juga memiliki implikasi pada bagaimana konsumen mengevaluasi mutu.
1.    Konsumen jasa umumnya mengandalkan cerita dari mulut ke mulut daripada iklan.
2.    Mereka sangat mengandalkan harga, petugas, dan petunjuk fisik untuk menilai mutunya.
3.         Mereka sangat setia pada penyedia jasa yang memuaskan mereka.
4.    Karena adanya biaya peralihan, bisa terjadi keengganan dari banyak konsumen. Itu dapat merupakan tantangan untuk memikat pelanggan menjauhkan diri dari pesaing.


2.3 SERVICE CHARACTERISTICS ( KARAKTERISTIK JASA )
Jasa mempunyai 4 karakteristik berbeda yang sangat mempengaruhi desain program pemasaran,yaitu :
1. Tidak berwujud (intangibility)
Berbeda dari produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium sebelum dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari bukti mutu jasa tersebut. Karena itu, tugas penyedia jasa adalah mengelola bukti tersebut untuk mewujudkan sesuatu yang tidak berwujud. Perusahaan jasa dapat berupaya menunjukkan mutu layanan mereka melalui bukti fisik dan presentasi. Perusahan dapat menggunakan alat pemasaran:
a. Tempat
Eksterior dan interiornya mempunyai sudut-sudut yang bersih. Tata letak meja dan arus lalu-lintas direncanakan dengan seksama. Antrean tidak boleh terlalu panjang.
b. Orang
Harus terdapat karyawan yang jumlahnya mencukupi untuk menangani beban kerja.
c. Peralatan
Komputer, mesin fotokopi, meja seharusnya tampak canggih
d. Bahan komunikasi
Bahan cetakan Teks, foto) harus menggambarkaan layanan yang cepat.
e. Simbol
Nama dan simbolnya menggambarkan layanan yang cepat.
f. Harga
Dapat diiklankan bahwa perusahaan tersebut akan menyetor $ 5 ke rekening setiap nasabah yang menunggu dalam antrean lebih dari 5 menit.

2. Tidak terpisahkan (inseparability)
Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini tidak berlaku bagi barang-barang fisik yang diproduksi, disimpan sebagai persediaan, didistribusikan melalui banyak penjual, dan dikonsumsi kemudian. Jika seseorang memberikan jasa tersebut, penyedianya adalah bagian dari jasa itu.
Contoh, suatu konser tidak akan sama jika Taylor Swift jatuh sakit dan digantikan Selena Gomez
                                        
3. Bervariasi (variability)
Kualitas jasa ini bergantung pada siapa yang memberikannya serta kapan dan dimana diberikan, jasa sangat bervariasi
Contoh beberapa dokter mempunyai cara untuk menangani pasien yang basgus, tetapi dokterlainya ada juga yang kurang empaty
                                                
4. Tidak tahan lama/ dapat musnah (perishability)
Jasa tidak dapat disimpan ( dapat musnah ) ketika permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa akan menghadapi masalah yang rumit.
Contoh beberapa dokter mendenda pasien karena tidak datang pada waktu perjanjian akibat nilai jasa ( ketersediaan dokter) hanya ada pada saat perjanjian

2.4 OVERCOMING SERVICE CHALLENGES ( MENGATASI TANTANGAN JASA )
1. Intangibility ( tidak berwujud )
Pemasar jasa harus dapat mentransformasikan jasa tak berwujud ini kedalam manfaat konkret dan pengalaman yang terdefinisi dengan baik

2. Inseparability(Tidakterpisahkan)
Penydia jasa harus dapat belajar untuk bekerja dalam team/kelompok yang lebih besar.dan penyadia jasa harus dapat belajar untuk bekerja lebih cepat . oraganisasi jasa harus dapat melatih lebih banyak penyedia jasa dan membangun kepercayaan klien

3. Variablility (Bervariasi )
Penyedia jasa dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk meningkatkan kendali kualitas :
-       Berinvestasi dalam prosedur ketenaga kerjaan dan pelatihan yang baik seperti merekrut karyawan yang tepat dan memeberikan pelatihan yang bagus
-       Menstandarisasikan proses kinerja jasa di seluruh organisasi,yaitu dapat memetakan seluruh proses jasa
-       Mengamati kepuasan pelanggan seperti menerapkan sistem saran dan keluhan
4. Perishability (Tidak tahan lama/dapat musnah)
Penyedia jasa dapat mengabil beberapa srtrategi di bawah ini untuk menghasilkan kesesuaian yang lebih baik antara permintaan dan penawaran pada bisnis jasa. Beberapa strategi dapat menghasilkan pertandingan yang lebih baik antara permintaan dan penawaran di bisnis jasa.
a.     Pada sisi permintaan.
·           Penetapan harga yang berbeda akan mengalihkan sebagian permintaan dari masa sibuk ke masa yang kurang sibuk. Contohnya harga pertunjukan film yang murah pada sore hari.
·           Permintaan pada masa tidak sibuk dapat dikembangkan. Hotel mengembangkan liburan pendek pada akhir pekan.
·           Jasa pelengkap dapat dikembangkan selama jam sibuk untuk memberikan alternatif bagi pelanggan yang menunggu seperti ruang minum di restoran.
·           Sistem pemesanan merupakan cara untuk mengelola tingkat permintaan. Contoh : maskapai penerbangan, hotel, dokter

b. Pada sisi penawaran.
·           Karyawan paruh waktu untuk melayani permintaan yang sibuk.
·           Rutinitas efisiensi jam sibuk dapat diperkenalkan. Paramedis membantu dokter selama masa sibuk.
·           Peningkatan partisipasi konsumen misalnya memasukkan sendiri belanjaannya ke kantong.
·           Berbagi jasa dapat meningkatkan penawaran, beberapa rumah sakit dapat berbagi pembelian peralatan medis
·           Fasilitas untuk perluasana pada masa mendatang misalnya taman hiburan membeli tanah di sekitarnya untuk pengembangan di kemudian hari


2.5 THREE TYPES OF MARKETING IN SERVICE INDUSTRIES ( TIGA JENIS PEMASARAN DALAM INDUSTRI JASA )
1. External Marketing.
Menggambarkan pekerjaan persiapan, penetapan harga, sidtribusi, dan promosi normal sebuah jasa kepada pelanggan
2. Internal marketing.
Menggambarkan pelatihan dan pemotivasian karyawan untuk melayani pelanggan dengan baik.
3. Interactive marketing
Menggambarkan kemampuan karyawan dalam melayani klien. Karena klien tersebut menilai jasa bukan hanya berdasarkan mutu teknisnya (misalnya, apakah pembedahan tersebut berhasil), tetapi juga berdasarkan mutu fungsionalnya (misalnya apakah dokter bedah tersebut menunjukkan perhatian dan membangkitkan keyakinan).

2.6 PEMBERDAYAAN PELANGGAN
Pelanggan menjadi lebih canggih membeli layanan produk-dukungan dan mendesak untuk "layanan unbundling." Mereka mungkin ingin harga yang terpisah untuk setiap elemen layanan dan hak untuk memilih elemen yang mereka inginkan. Pelanggan juga semakin tidak suka harus berurusan dengan banyak penyedia layanan penanganan berbagai jenis peralatan.
                           
Kenyataannya adalah bahwa pelanggan tidak hanya membeli dan menggunakan layanan; mereka berperan aktif dalam penyampaian bahwa layanan setiap langkah dari jalan. Kata-kata dan tindakan mereka mempengaruhi kualitas pengalaman layanan mereka dan orang lain, dan produktivitas karyawan garis depan. Satu studi memperkirakan bahwa sepertiga dari semua masalah layanan disebabkan oleh pelanggan. Dengan pergeseran meningkat untuk teknologi diri -layanan, persentase ini dapat diperkirakan akan meningkat. Mencegah kegagalan layanan dari yang pernah terjadi untuk mulai dengan sangat penting, sebagai pemulihan layanan selalu menantang. Salah satu masalah terbesar adalah atribusi-pelanggan akan sering merasa bahwa perusahaan yang bersalah atau, bahkan jika tidak, bahwa masih bertanggung jawab untuk meluruskan setiap kesalahan.
Sayangnya, meskipun banyak perusahaan telah dirancang dengan baik dan prosedur untuk menangani kegagalan mereka sendiri dieksekusi, mereka menemukan bahwa mengelola kegagalan pelanggan jauh lebih sulit.

2.7 SERVICE DIFFERENTIATION ( DIFERENSIASI JASA )
Pemasar jasa sering mengluh tentang ulitnya membedakan jasa mereka. Diregulasi beberapa industri jasa komunikasi, transportasi, energi, perbankan mengakibatkan persaingan harag yang hebat. Keberhasilan perusahaan perusahaan penerbangan yang berharga murah telah menunjukan bahwa penumpang lebih memperhatikan biaaya dari pada pelayanan Dalam alternatif persaingan harga Jasa dapat di bedakan menjadi tiga ;
1. Offer / Tawaran
Tawaran dapat meliputi tawaran yang inovatif, apa yang diharapkan pelanggan yang disebut paket jasa primer kedalam paket ini penyedianya dapat menambahkan cirri-ciri jasa sekunder , dalam industri penerbangan beberapa perusahaan telah memperkenalkan ciri ciri sekunder seperti film, barang untuk di jual dan program hadiah bagi pelanggan yang sering terbang menggunakan jasa mereka

2. Delivery / penyerahan atau pengiriman
Perusahaan jasa dapat membedakan dirinya dengan merancang sistem penyerahan yang lebih cepat dan lebih baik, ada tiga tingkatan difeernsiasi
·         Kehandalan , beberapa pemasok lebih dapat diandalkan dalam penyrahan jasa tepat waktu kelengkapan pesanan, dan lamanya siklus pesanan
·         Kecekatan beberapa pemasok tampil lebih baik dalam menangani keadaan darurat, menarik kembali produk, dan menjawab pertanyaan . novatif beberapa pemasok menciptakan sistem informasi yang lebih baik




3. Image / citra
Perusahaan perusahaan jasa dapat juga melakukan deferensiasi melalui simbol dan merek. contohnya haris bank of chicago menggunakan singa sebagai simbol dan menggunakanya pada alat tulis , iklan , dan bahkan pada boneka binatang yang ditawarkanya kepada penabung baru

2.8 SERVICE QUALITY MODEL ( MODEL KUALITAS JASA )
Kualitas jasa suatu perusahaan diuji dalam setiap pelaksanaan jasa. Jika personel jasa membosankan, tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana, atau saling berkunjung pada saat pelanggan sedang menunggu, pelanggan akan berfikir dua kali untuk melakukan bisnis lagi dengan penjual tersebut.
Harapan pelanggan, Pelanggan menciptakan haranpan-harapan layanan dari pengalaman masa lalu, cerita dari mulut ke mulut, dan iklan. Pelanggan membandingkan jasa yang dipersepsikan dengan jasa yang diharapkan. Jika harapan yang dipersepsikan berada di bawah jasa yang diharapkan, pelanggan akan kecewa. Jika persepsi jasa memenuhi atau melebihi harapan mereka, mereka akan cenderung menggunakan penyedia tersebut lagi.
Model kualitas jasa ini menyoroti kebutuhan utama untuk menghantarkan kualitas jasa yang tinggi, model ini akan mengidentifikasikan lima kesenjangan yang menyebabkan kegagalan pengiriman jasa

1.     Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen. Manajemen tidak selalu mempunyai anggapan yang benar tentang apa yang diinginkan pelanggan. Pengurus rumah sakit mungkin berpikir bahwa pasien menginginkan makanan yang lebih baik, tetapi pasien mungkin lebih memikirkan daya tanggap perawat.
2.     Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi kualitas jasa. Manajemen mungkin memahami dengan tepat keinginan-keinginan pelanggan, tetapi tidak menetapkan standar kinerja. Pengurus rumah sakit mungkin meminta perawat memberikan layanan yang cepat tanpa menguraikan dengan sangat jelas.
3.     Kesenjangan antara spesifikasi kualitas jasa dan penyerahan jasa. Karyawan mungkin kurang terlatih, tidak mampu atau tidak mau mematuhi standar, atau mungkin dihadapkan pada standar yang saling bertentangan; seperti menyediakan waktu untuk mendengarkan pelanggan dan melayani mereka dengan cepat.
4.     Kesenjangan antara penyerahan jasa dan komunikasi eksternal. Harapan-harapan konsumen dipengaruhi pernyataan yang dikeluarkan perwakilan dan iklan perusahaan. Jika brosur rumah sakit memperlihatkan kamar yang indah, tetapi pasien tiba dan menemukan kamar yang tampak murahan dan kotor, komunikasi ekternal telah melenceng jauh dari harapan pelanggan.
5.     Kesenjangan antara persepsi jasa dan jasa yang diharapkan yaitu konsumen memiliki persepsi yang keliru tentang mutu jasa tersebut. Dokter mungkin tetap mengunjungi pasien untuk menunjukkan kepeduliannya, tetapi pasien menafsirkan hal ini sebagai indikasi bahwa ada sesuatu yang benar-benar tidak beres.

2.8 MENGEMBANGKAN STRATEGI MEREK JASA
Mengembangkan strategi merek untuk merek layanan memerlukan perhatian khusus untuk memilih elemen merek, membangun dimensi gambar, dan merancang strategi branding.

·           Memilih Unsur Branding
Karena jasa tidak berwujud, dan karena pelanggan sering membuat keputusan dan pengaturan tentang diri mereka dari lokasi layanan itu sendiri (di rumah atau di tempat kerja), brand recall menjadi penting penting. Jadi nama merek yang mudah diingat adalah penting. Elemen merek lain logo, simbol karakter, dan slogan juga dapat melengkapi nama merek untuk membangun brand awareness dan brand image. Elemen merek ini sering mencoba untuk membuat layanan dan beberapa manfaat utama yang lebih konkret dan nyata..




·           Membangun Dimensi Image
Mengingat sifat manusia layanan, itu tidak mengherankan bahwa kepribadian merek adalah dimensi gambar penting untuk layanan. Perusahaan jasa juga dapat merancang pemasaran komunikasi dan informasi program sehingga konsumen mempelajari lebih lanjut tentang merek dari informasi yang mereka dapatkan dari layanan pertemuan saja.
                                               
·           Merancang Branding Strategi
Layanan juga harus mempertimbangkan untuk mengembangkan merek hirarki dan merek portofolio yang memungkinkan positioning dan menargetkan segmen pasar yang berbeda. Pemasar dapat merek kelas pelayanan secara vertikal atas dasar harga dan kualitas. Ekstensi vertikal sering membutuhkan strategi subbranding yang menggabungkan nama perusahaan dengan nama merek individu atau pengubah.

2.9 DETERMINANTS OF SERVICE QUALITY( PENENTU KUALITAS PELAYANAN )
Berdasarkan model kualitas jasa dia atas , terdapat lima determinan kualitas jasa berikut ini berdasarkan urutan arti pentingnya ;
1. Reliability / Keandalan.
Kemampuan melaksanakan layanan yang dijanjikan secara meyakinkan dan akurat.
2. Responsiveness /Daya tangkap.
Kesediaan membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat.
3. Assurance / Jaminan.
Pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuan mereka menyampaikan kepecayaan dan keyakinan.
4. Empathy /Empati.
Kesediaan memberikan perhatian yang mendalam dan khusus kepada masing-masing pelanggan.
5. Tangibles / Benda berwujud.
Penampilan fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan, dan bahan komunikasi

2.10 SERVICE EXCELLENCE ( PELAYANAN PRIMA )
Perusahaan-perusahaan jasa yang dikelola dengan sangat baik melakukan praktik umum berikut: konsep strategis, sejarah komitmen manajemen puncak terhadap mutu, standar yang tinggi, sistem untuk memantau kinerja jasa dan keluhan pelanggan, dan penekanan pada kepuasan karyawan.
                                
·      Strategic concept ( Konsep strategis )
Perusahaan-perusahaan jasa yang terbesar terobsesi dengan pelanggan. Mereka mempunyai kepekaan yang jelas terhadap pelanggan sasaran dan kebutuhan pelanggan.mereka mengmbangkan strategi berbeda untuk memuaskan kebutuhan ini. Contoh sebuah hotel mempekrjakan ahli sejarah tamu untuk menelusuri kesukaan tamu
·      Top- Management Commitment ( Komitmen manajemen puncak )
Manajemen perusahaan tidak hanya memandang kinerja keuangan setiap bulan, tetapi juga mengukur masing-masing bagian berdasarkan kualitas (quality), pelayanan (service), kebersihan (cleanliness), dan nilai (value). Contoh beberapa perusahaan menyisipkan pesan di slip gaji karyawan dengan tulisan DIBERIKAN KEPADA  ANDA OLEH PELANGGAN
·      High Standards ( Standar Tinggi )
Penyedia jasa terbaik akan menetapkan standar kualitas jasa yang tinggi.
Perusahaan jasa dapat mengidentifikasikan diri nya sendiri dengan merancang sistem pengiriman yang lebih baik dan lebih cepat ada 3 diferensiasi ; keandalan, fleksibilitas dan tingkat inovasi
                                                 
·      Monitoring System ( Mengawasi Sistem )
Pengusahaan perusahaan terkemuka akan mengaudit kinerja jasanya. Baik kinerja mereka sendiri maupun pesaingnya, secara teratur. Dengan cara mengumpulkan pengukuran suara pelanggan untuk menyelidiki kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan.seperti formulir saran dan keluhan , pembelanjaan misterius dan lain lain

Contoh pembelanjaan misterius adalah penggunaan orang yang menyamar sebagai pembelanja yang di bayar untuk memberikan laporan kepada perusahaan

·      Satisfying customer complaints ( Memuaskan keluhan pelanggan )
Pelanggan yang keluhannya diselesaikan dengan memuaskan sering menjadi lebih setia kepada perusahaan daripada pelanggan yang tidak pernah dipuaskan. Perusahaan yang mendorong pelanggan yang kecewa untuk menyampaikan keluhan dan juga memberdayakan karyawan memperbaiki keadaan tersebut langsung di tempat memperoleh pendpaatan yang lebih tinggi dan laba yang lebih besar dibandingkan dengan perusahaan yang tidak memiliki pendekatan sistematis untuk mngatasi kegagalan layanan.
Contoh Perusahaan pizza hut mencetak nomor telepon bebas pulsanya di semua kotak pizza, ketika pelanggan mengeluh mereaka bisa langsung menelpon no tersebut, yang kemudian pizza hut akan mengirim voice mail ke menejer toko, yang harus melepon pelanggan tersebut untuk menyelesaikanya keluhan tersebut

·           Satisfying both employees and customer ( Memuaskan karyawan dan juga pelanggan )
Perusahaan-perusahaan yang unggul tahu bahwa sikap karyawan yang positif akan meningkatkan loyalitas pelanggan yang lebih kuat. Ada korelasi yang tinggi antara kepuasan pelanggan, kepuasan karyawan, dan profitabilitas perusahaan. Mengingat pentingnya sikap positif karyawan, perusahaan-perusahaan jasa harus menarik karyawan-karyawan terbaik yang dapat mereka temukan. Mereka perlu memasarkan karir dan bukan sekedar pekerjaan. Mereka harus merancang pelatihan yang baik dan memberikan dukungan dan imbalan untuk kinerja yang baik. Penting dilakukan audit kepuasan kerja karyawan secara teratur.



·           Managing productivity ( mengelola produktifitas )
Perusahaan perusahaan jasa mengalami tekanan yang berat untuk tetap menurunkan biaya dan meningkatkan produktivitas. Ada tujuh pendekatan untuk meningkatkan produktivitas jasa:
a. Meminta penyedia jasa bekerja lebih terampil. Perusahaan tersebut dapat merekrut dan mengembangkan pekerja yang lebih termapil melalui pemilihan dan pelatihan yang lebih baik
b. Meningkatkan kuantitas jasa dengan melepas sebagian mutu.
c. Mengindustrialisasikan jasa dengan menambah peralatan dan menstandarisasi produksi. Dianjurkan agar perusahaan perusahaan mengambil sikap pabrik untuk memproduksi jasa.
d. Mengurangi atau menghilangkan kebutuhan jasa dengan menemukan solusi produk seperti cara kemeja cuci dan pakai mengurangi kebutuhan binatu komersial.
e. Merancang jasa yang lebih efektif. Keleinik untuk menghentikan kebiasaan merokok mungkin akan mengurangi jasa medis yang mahal tersebut nantinya
f. Memberikan insentif kepada pelanggan untuk mengganti tenaga kerja perusahaan dengan tenaga kerja mereka sendiri
g. Memanfaatkan kekuatan teknologi untuk memberi akses kepada pelanggan ke layanan yang lebih baik dan menjadikan pekerja jasa lebih produktif
Perusahaan perusahann yang menggunakan situs internetnya untuk memeberdayakan pelanggan dapat mengurangi beban kerja memperoleh data yang bernilai dan meningkatkan nilai bisnis mereka

2.11 COMPLAINT RESOLUTION ( PENYELESAIAN/PEMECAHAN KELUHAN )
Setiap keluahan adalah karunia jika ditangani dengan baik, sebuah perusahaan yang mendorong pelanggan yang kecewa untuk menyampaikan keluhan dan juga memeberdayakan karyawan memperbaiki keadaan tersebut langsung ditempat memperoleh pendapatan yang lebih tinggi dan laba yang lebih besar dibanding dengan perusahaan yang tidak memiliki pendekatan sistematis untuk mengatasi kegagalan pelayanan

Cara efektif menyelesaikan keluhan :
1. Hiring Criteria and training for employees ( menyusunkriteria rekrutmen dan program pelatihan yang memperhitungkan peran perbaikan layanan karyawan )
2. Develop guidelines for fairness ( menyusun pedoman perbaikan layanan yang berfokus pada pencapaian keadilan dan kepuasan pelanggan )
3. Remoce complaint barriers ( menghilangkan hambatan yang mempersulit pelanggan mengeluh )
4. Analyze types and sources of complaints ( mempertahankan basis data produk dan pelanggan yang memungkinkan perusahaan tersebut menganalisa tipe dan sumber keluhan dan menysuaikan kebikan kebijakan



























BAB III
STUDI KASUS

3.1  SEJARAH PT. BANK CENTRAL ASIA,TBK
BCA berdiri tanggal 21 Februari 1957 di Perniagaan Kota, Jakarta, dengan nama “Bank Central Asia, N.V”. Setelah go public tahun 2002, BCA kini bernama “PT Bank Central Asia, Tbk.”. Kini BCA berkantor Pusat di Gedung Menara BCA di Grand Indonesia terletak di Jl.M.H Thamrin No.1,Jakarta 10310. Sejak berdiri tahun 1957, Bank Central Asia (BCA) semakin berkembang. Ini merupakan hasil kerjasama dari segenap karyawan serta dukungan penuh para nasabah. Sesuai dengan komitmen “Senantiasa di Sisi Anda”, BCA akan menjaga kepercayaan dan harapan nasabah serta stakeholder lainnya, demi tercapainya pertumbuhan yang berkesinambungan.

Dengan bertambahnya usia, BCA selalu menawarkan beragam solusi finansial dengan layanan transaksi perbankan untuk berbagai kalangan dan rentang usia. Siapa saja bisa menikmati kemudahan dan kenyamanan dalam melakukan transaksi yang didukung kekuatan jaringan antar cabang, luasnya jaringan ATM, serta jaringan perbankan elektronik lainnya dari BCA.

Melalui beragam produk dan layanan yang berkualitas dan tepat sasaran, solusi finansial BCA mendukung perkembangan setiap jenis usaha yang dimiliki para nasabah, baik bisnis berskala kecil, menengah, maupun berskala besar. Memenangkan kepercayaan untuk memberikan solusi terbaik bagi kebutuhan finansial para nasabah merupakan suatu kehormatan dan kebanggaan bagi BCA.
                            
Sesuai dengan slogan “Senantiasa di Sisi Anda”, BCA terus berupaya memberikan layanan dan solusi terbaik bagi nasabah.




3.2 Visi dan Misi BCA

Prioritas utama BCA adalah tetap mempertahankan posisi BCA sebagai salah satu institusi penyedia layanan transaksi dan pembayaran yang terdepan di Indonesia. Layanan perbankan yang nyaman, aman, dan andal merupakan faktor penting dalam membangun hubungan dengan nasabah dan dalam memperkuat posisi BCA sebagai bank transaksi.

VISI
Bank pilihan utama andalan masyarakat, yang berperan sebagai pilar penting perekonomian Indonesia.

MISI
·      Membangun institusi yang unggul di bidang penyelesaian pembayaran dan solusi keuangan bagi nasabah bisnis dan perseorangan.
·      Memahami beragam kebutuhan nasabah dan memberikan layanan finansial yang tepat demi tercapainya kepuasan optimal bagi nasabah.
·      Meningkatkan nilai francais dan nilai stakeholder BCA.

3.3 Kepuasan Pelayanan Terhadap Nasabah BCA
Kerja keras, kebijakan, pengelolaan yang baik, komitmen dan peraturan kepada regulasi membawa BCA menjadi Bank dengan prestasi dan reputasi yang membanggakan. Dari tahun ke tahun, BCA terus dikenal sebagai bank yang memiliki banyak keunggulan dan mendapat nilai bagus dari berbagai pihak sebagai institusi finansial yang dikelola secara professional

Seperti dilansir pada www.finance.detik.com BCA menempati urutan ketiga sebagai 20 perusahaan paling dikagumi di Indonesia versi fortune pada tahun 2014. Kriteria penilaian yang dipakai adalah: kualitas manajemen, kualitas produk atau jasa, inovasi, nilai investasi jangka panjang, posisi keuangan, kemampuan menarik dan mengembangkan potensi karyawan berpotensi, tanggungjawab komunitas dan lingkungan, bijaksana penggunaan aset, dan efektivitas menjalankan bisnis secara regional.

Tingkat kepuasan pelayanan pelanggan di BCA dapat diukur dari hasil survey oleh tim Gallup (tim survey dari BCA) setiap nasabah yang datang kemungkinan akan disurvey melalui telepon dengan mengajukan beberapa pertanyaan sederhana seputar pelayanan di BCA, yaitu :
·           Bagaimana penyambutan terhadap nasabah ?
·           Bagaimana pelayanan teller/cso saat transaksi ?
·           Bagaimana kenyamanan bertransaksi pada cabang yang dikunjungi ?
·           Apakah sudah puas dengan pelayanan BCA ?
·           Apakah akan merekomendasi BCA kepada rekan atau saudara nasabah ?
·           Apakah nasabah bisa ‘hidup’ tanpa BCA ?

Semua jawaban dari pertanyaan itu yang hasilnya tidak memuaskan kemudian akan dirangkum menjadi verbatim yang dapat dibaca sewaktu-waktu sehingga para karyawan di cabang-cabang BCA dapat melihat kekurangannya dan memperbaiki kekurangan tersebut serta lebih meningkatkan pelayanan di BCA.

Seperti yang pernah tercetus bahwa BCA adalah singkatan dari Bank Capek Antri, hal ini disebabkan karena begitu banyaknya nasabah yang dimiliki BCA dan semakin bertambah setiap harinya. Sehingga banyak sekali nasabah yang bertransaksi di BCA. Kebanyakan Bank-Bank di Indonesia menyediakan fasilitas bangku bagi para nasabah untuk duduk ketika antri kemudian setelah nomor antriannya dipanggil barulah nasabah tersebut bertransaksi di teller/cso. Namun tidak pada BCA. Meskipun begitu hal ini tidak mengurangi nasabah yang akan datang ke BCA. Berdasarkan hasil survey dari frontliner (teller) BCA kebanyakan nasabah memang complain karena tidak adanya fasilitas tersebut, sehingga membuat nasabah lelah menunggu namun terlalu lama berdiri saat antri sudah terbayar dengan cepatnya waktu proses transaksi di teller.
”meskipun sudah anrti lama namun transaksinya cepat sekali” begitulah kata nasabah BCA yang bertransaksi di salah satu cabang BCA yang terhitung ramai antrian.

3.4 Fasilitas pelayanan BCA
Selain soal antrian yang lama, BCA juga menyediakan banyak sekali fasilitas-fasilitas bagi nasabahnya. Sesuai dengan misinya yang ingin memberikan kemudahan bagi nasabah, BCA adalah bank yang pertama kali mengadakan fasilitas e-banking (Internet Banking) dengan fasilitas ini nasabah dapat dimana saja dengan mudah dan cepat bertransaksi seperti transfer, valuta asing, pembayaran dll dengan limit yang lebih besar dari kartu ATM.

Kemudahan demi kemudahan semakin banyak ditawarkan oleh BCA, misalnya saja jika kita ingin mengajukan kartu kredit BCA, form aplikasi kartu kredit tersebut dapat didapatkan secara online di website bca.Bukan hanya aplikasi kartu kredit yang bisa didapatkan secara online namun untuk simulasi kredit rumah, kredit mobil, kredit motor juga bisa didapatkan di www.bca.co.id Lalu yang tidak kalah menarik, BCA menyediakan pula fasilitas simulasi deposito. Dengan fasilitas ini nasabah dapat mengetahui berapa bunga yang didapatkan setelah mendepositokan uangnya di BCA.

Fasilitas yang baru-baru ini di launching oleh BCA adalah SAKUKU. Sakuku adalah uang elektronik yang dapat digunakan bertransaksi melalui aplikasi smartphone dalam melakukan bayar belanja, isi pulsa dan transaksi perbankan lainnya. Pembayaran dapat dilakukan dengan scan barcode pada merchant yang bekerja sama dengan BCA. Berikut adalah merchant online untuk Sakuku :
·           www.bhinneka.com
·           www.blibli.com
·           www.dinomarket.com
Sedangkan untuk merchant fisik yang berbentuk toko adalah sebagai berikut :
·           Bonchon
·           CGV Blitz
·           D’cost
·           Dorner Kebab
·           Dairy Queen
·           Dynamic Bakery
·           Eggo Waffle
·           Francis Artisan Bakery
·           Haagen-Dasz
·           KKULDAK
·           Mie Tarik Laiker
·           Pho 24
·           RON’s Laboratory
·           Yammie Hotplate


BAB IV
KESIMPULAN

ü  Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak dapat mengakibatkan kepemilikan apapun. Jasa tersebut mungkin saja atau mungkin juga tidak terkait dengan suatu produk fisik.
ü  Jasa bersifat tidak berwujud, tidak terpisahkan, bervariasi, dan mudah lenyap. Masing-masing karakteristik membawa tantangan dan memerlukan strategi tertentu. Pemasar harus menemukan cara untuk memberikan wujud kepada sesuatu yang tidak berwujud, meningkatkan produktivitas penyedia jasa; meningkatkan dan membakukan mutu jasa yang disediakan; dan menyesuaikan pasokan jasa selama masa-masa sibuk dan tidak sibuk dengan permintaan pasar.
ü  Harapan pelanggan memainkan peran penting dalam pengalaman jasa dan evaluasi mereka. Perusahaan-perusahaan harus mengelola mutu layanan dengan memahami efek dari setiap kali menghadapi layanan.
ü  Untuk memberi merk pada organisasi jasa secara efektif, perusahaan harus mendiferensiasikan mereknya melalui fitur layanan primer dan sekunder serta mengembangkan strategi merk yang memadai. Program penentuan merek yang efektif untuk layanan sering memanfaatkan unsur-unsur multi merek. Mereka juga mengembangkan hierarki merek dan portofolio serta membangun dimensi citra untuk mengukuhkan atau melengkapi tawaran jasa.
ü  Bahkan perusahaan-perusahaan yang berbasis produk harus menyediakan layanan purna pembelian. Untuk memberikan dukungan terbaik, produsen harus mengidentifikasi jasa-jasa yang paling dihargai pelanggan dan kepentingan relatifnya. Bauran jasa mencakup jasa pra-penjualan (jasa yang mempermudah dan yang meningkatkan nilai) dan jasa pasca-penjualan (departemen layanan pelanggan, layanan perbaikan dan pemeliharaan).

DAFTAR PUSTAKA

Kotler, Philip; Keller, Kevin Lane. Marketing Management. 13th Edition. New Jersey:  Pearson Prentice hall, 2009
http://uniqueworld.blogdetik.com/2013/02/09/designing-and-managing-service