INFORMASI BISA BASA BASI

Coretan, Daily Noted, Daily Post, Tugas dan Makalah. Enjoy For Reading, Blogger!

Senin, 09 Mei 2016

MOTIVASI KARYAWAN




MAKALAH
PENGANTAR MANAJEMEN
“MOTIVASI KARYAWAN”

FINURIKA
43114110177
S1 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
MANAJEMEN
UNIVERSITAS MERCU BUANA


KATA PENGANTAR


Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, saya bisa menyusun dan menyajikan makalah yang berisi tentang      “Motivasi Karyawan” sebagai salah satu tugas mata kuliah Pengantar Manajemen.
            Saya menyadari bahwa dalam  penyusunan makalah  ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik serta saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini dan dapat menjadi acuan dalam menyusun makalah-makalah atau tugas-tugas selanjutnya.
            Saya juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam memahami maksud penulis.


Jakarta, 23 Juni 2015


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………….
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang...............................................................................................
1.2 Tujuan……………………………………………………………………….
1.3 Manfaat……………………………………………………………...............

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Motivasi…………………………………………………………..
                  2.1.1 Dasar – Dasar Motivasi………………………………………………………
                  2.1.2  Tujuan Motivasi……………………………………………………...............
                  2.1.3 Jenis-jenis Motivasi…………………………………………………………..
                  2.1.4 Faktor Motivasi………………………………………………………………
                  2.1.5 Metode Motivasi………………………………………………......................
                  2.1.6 Proses Motivasi…………………………………………………....................
                  2.1.7 Model Motivasi………………………………………………………………
2.2 Prinsip-prinsip dalam Motivasi……………………………………...................
2.3 Prespektif Motivasi…………………………………………………………….

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………….................
3.2 Saran……………………………………………………………………………

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………..


BAB I
PNEDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Masalah

Manajer atau pemimpin adalah orang-orang yang mencapai hasil melalui orang lain. Orang lain itu adalah para bawahan. Berhubung dengan itu menjadi kewajiban dari setiap pemimpin agar para bawahannya berprestasi. Prestasi bawahan, terutama disebabkan oleh dua hal yaitu: kemampuan dan daya dorong. Kemampuan dan sifat-sifat pribadi, sedang daya dorong dipengaruhi oleh sesuautu yang ada dalam diri seseorang dan hal-hal lain di luar dirinya.
Daya dorong yang ada dalam diri seseorang, sering disebut motivasi.Daya dorong di luar diri seseorang, harus ditimbulkan pemimpin dan agar hal-hal di luar diri seseorang itu turut mempengaruhinya, pemimpin harus memilih berbagai sarana atau alat yang sesuai dengan orang itu.

Sejak adanya hubungan atasan-bawahan, manusia telah berusaha meneliti daya dorong yang menyebabkan bawahan bertindak.Sejarah menunjukkan bahwa daya dorong itu berbeda dari masa ke masa. Dengan kata lain teori motivasi yang berlaku umum tidak akan pernah ada dalam sejarahnya teori motivasi berkembang di era tahun 1950-an. Mula-mula orang menganggap bahwadaya dorong itu adalah ketakutan, pada akhirnya ternyata bukan demikian. Diadakan percobaan dengan penerapan perbaikan cara kerja sebagai hasil penelitian “time and motion studies”, ternyata bahwa hal ini bukan sepenuhnya benar. Pengertian yang mendalam kepada manusia ternyata menjadi kunci ditemukannya daya pendorong manusia untuk bertindak.

1.2  Tujuan Penulisan

Penulisan makalah ini dilakuakan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :
1.      Mendeskripsikan apa itu motivasi dan dasar – dasar  motivasi
2.      Mengetahui apa saja yang menjadi tujuan dan jenis – jenis dalam motivasi karyawan
3.      Memperkenalkan metode, model dan proses motivasi
4.      Menganalisa bagaimana prinsip – prinsip dalam motivasi karyawan
5.      Memahami apa saja yang menjadi preseptif motivasi

1.3 Manfaat Penulisan

            Manfaat penulisan makalah ini adalah untuk :
1.      Menambah wawasan mengenai motivasi karyawan
2.      Mengenali apa saja tujuan dan jenis – jenis motivasi
3.      Menerapkan metode dan model sebuah motivasi dalam lingkungan pekerjaan
4.      Prinsip – prinsip motivasi sebagai acuan efektifitas dalam sebuah pekejaan
5.      Menekankan pada preseptif motivasi untuk pengembangan diri

 
BAB II
PEMBAHASAN

Motivasi berasal dari kata movere yang berarti dorongan atau menggerakkan. Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya ditujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi bawahan, agar mau bekerja sama secara produktif berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
Setiap perusahaan memiliki manajemen yang memegang berbagai peranan penting yang menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan untuk diwujudkan bersama. Ada banyak peran yang harus dimainkan / diperankan para manajer secara seimbang sehingga diperlukan orang-orang yang tepat untuk menjalankan peran-peran tersebut. Salah satunya adalah peranan manajer dalam hal pemberian motivasi bagi tenaga kerja

Untuk lebih jelas mengenai pembahasan tenteng motivasi, kita harus mengetahui pengertian motivasi menurut beberapa para ahli manajemen sumber daya manusia diantaranya:

      Menurut Robbins, S. (2001)
Motivasi adalah proses yang memperhitungkan intensity (intensitas), direction (arahan), dan persistence (kegigihan) dalam upaya, erai tujuan. Pengertian tersebut mempunyai 3 elemen utama, yaitu :
a.       Intensity, yaitu seberapa keras seorang berusaha
b.      Direction, yaitu terkait dengan penyaluran upaya.
c.       Persistence, yaitu seberapa lama seseorang akan bertahan dalam upaya yang dilakukannya.

Menurut Marihot Tua Efendi Hariandja (2002:321).
“Motivasi adalah faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang”.

Menurut T. Hani Handoko (2003:252).
“Motivasi adalah keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai tujuan”.

Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:143).
”Motivasi adalah pemberian daya penggerak yang menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, bekerja efektif dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan.

Menurut Anwar Prabu Mangkunegara (2007:93).
“Motivasi adalah kondisi yang menggerakan pegawai agar mampu mencapai tujuan dari motifnya”.

     Menurut George R. Terry
     “motivasi kerja  adalah suatu keinginan  dalam  diri  seseorang yang mendorongnya untuk bertindak sesuatu”.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah dorongan dalam mengarahkan individu yang merangsang tingkah laku individu serta organisasi untuk melakukan tindakan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

2.1.1 Dasar – dasar Pokok Motivasi Kerja

Pada dasarnya motivasi dapat mamacu karyawan untuk bekerja keras sehingga dapat mencapai tujuan mereka. Hal ini akan meningkatkan produkitvitas kerja karyawan sehingga berpengaruh pada pencapaian tujuan perusahaaan.,
 Sumber motivasi ada tiga factor yakni :
   (1). Kemungkinana untuk berkembang
   (2). Jenis pekerjaan
   (3). Apakah mereka dapat merasa bangga menjadi bagian dari perusahaan tempat
       mereka bekerja.
Di samping itu terdapat beberapa aspek yang terpengaruh terhadap motivasi kerja karyawan, yakni:
                  a.       Rasa aman dalam bekerja
                  b.      Mendapatkan gaji yang adil dan kompetitif
                  c.       Lingkungan kerja yang menyengangkan
                  d.      Penghargaan atas prestasi kerja dan perlakuan yang adil dari manajemen.

2.1.2 Tujuan Motivasi

Tujuan motivasi menurut Malayu S.P. Hasibuan (2005:146) adalah sebagai berikut:
a.       Meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan.
b.      Meningkatkan produktivitas kerja karyawan.
c.       Mempertahankan kestabilan karyawan perusahaan
d.      Meningkatkan kedisiplinan karyawan.
e.       Mengefektifkan pengadaan karyawan.
f.       Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.
g.      Meningkatkan loyalitas, kreativitas dan partisipasi karyawan.
h.       Meningkatkan kesejahteraan karyawan.
i.        Mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap tugas-tugasnya.
j.        Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku

2.1.3 Jenis – Jenis Motivasi

Malayu S.P Hasibuan (2005:150) mengatakan bahwa jenis-jenis motivasi adalah sebagai berikut:
A.    Motivasi Positif (Insentif Positif)
Motivasi Positif adalah Manajer memotivasi (merangsang) bawahan dengan memberikan hadiah kepada mereka yang berprestasi di atas prestasi standar
B.     Motivasi Negatif (Insentif Negatif)
Motivasi Negatif adalah Manajer memotivasi bawahan dengan standar mereka akan mendapatkan hukuman. Dengan motivasi negatif ini semangat bekerja bawahan dalam waktu pendek akan meningkat karena mereka takut dihukum, tetapi untuk jangka panjang dapat berakibat kurang baik.

2.1.4 Faktor Motivasi
            Peterson dan Flowman dalam buku Malayu S.P. Hasibuan (2005 : 93) menyatakan bahwa orang yang mau bekerja karena faktor-faktor sebagai berikut :
  1. Keinginan untuk hidup. (the desire of life)
  2. Keinginan untuk memiliki sesuatu (the desire for fosession)
  3. Keinginan akan kekuasaan (the desire for power)
  4. Keinginan akan pengakuan (the desire for recognotion)  
2.1.5 Metode Motivasi
Malayu S.P. Hasibuan (2005:149), mengatakan bahwa ada dua metode motivasi adalah sebagai berikut:
a.       Motivasi Langsung (Direct Motivation)
Motivasi langsung adalah motivasi (materiil dan Non Materiil) yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan serta kepuasannya, jadi sifatnya khusus, seperti pujian, penghargaan, tunjangan hari raya, bonus dan bintang jasa.
b.      Motivasi Tidak Langsung (Indirect Motivation)
Motivasi Tidak langsung adalah motivasi yang diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja atau kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya. Misalnya ruangan kerja yang nyaman, suasana pekerjaan yang serasi dan sejenisnya.




      2.1.6 Proses Motivasi
Malayu S.P. Hasibuan (2005:151), mengatakan bahwa proses motivasi adalah sebagai berikut :
      a.      Tujuan
Dalam proses motivasi perlu ditetapkan terlebih dahulu tujuan organisasi. Baru kemudian para karyawan dimotivasi kearah tujuan.
      b.      Mengetahui kepentingan
Hal yang penting dalam proses motivasi adalah mengetahui keinginan karyawan dan tidak hanya melihat dari sudut kepntingan pimpinan atau perusahaan saja.
      c.       Komunikasi efektif
Dalam proses motivasi harus dilakukan komunikasi yang baik dengan bawahan. Bawahan harus mengetahui apa yang akan diperolehnya dan syarat apa saja yang harus dipenuhinya supaya insentif tersebut diperolehnya.
      d.      Integrasi tujuan                      
Proses motivasi perlu untuk menyatukan tujuan organisasi dan tujuan kepentingan karyawan. Tujuan organisasi adalah needscomplex yaitu untuk memperoleh laba serta perluasan perusahaan. Sedangkan tujuan individu karyawan ialah pemenuhan kebutuhan dan kepuasan. Jadi, tujuan organisasi dan tujuan karyawan harus disatukan dan untuk itu penting adanya penyesuaian motivasi.
      e.       Fasilitas
Manajer penting untuk memberikan bantuan fasilitas kepada organisasi dan individu karyawan yang akan mendukung kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Seperti memberikan bantuan kendaraan kepada salesman.
      f.        Team Work                                         
Manajer harus membentuk Team work yang terkoordinasi baik yang bisa mencapai tujuan perusahaan. Team Work penting karena dalam suatu perusahaan biasanya terdapat banyak bagian.

2.1.7 Model Motivasi

1.      Model Tradisional
Model tradisional ini digunakan untuk memberikan dorongan kepada karyawan agar melakukan tugas mereka dengan berhasil, para menajer menggunakan sistem upah insentif, semakin banyak mereka menghasilkan atau mencapai hasil kerja yang sempurna, semakin besar penghasilan mereka.
2.      Model Hubungan Manusiawi
Model hubungan tradisional yaitu para manajer dianjurkan untuk bisa memotivasi para karyawan dengan mengakui kebutuhan sosial mereka dan dengan membuat mereka merasa penting dan berguna, sehingga dapat meningkatkan kepuasan kerjanya. Para karyawan diberi lebih banyak waktu kebebasan  untuk mengambil keputusan dalam menjalankan pekerjaannya.
3.      Model Sumber Daya Manusia
Model Sumber Daya Manusia yaitu karyawan mempunyai motivasi yang sangat beraneka ragam, bukan hanya motivasi karena uang ataupn keinginan akan kepuasan, tetapi juga kebutuhan untuk berprestasi dan mempunyai arti dalam bekerja. Tugas manajer dalam model ini, bukanlah menyuap para karyawan dengan upah atau uang saja tetapi juga untuk mengembangkan rasa tanggung jawab bersama dalam mencapai tujuan organisasi dan anggotanya, dimana setiap karyawan menyumbangkan sesuai dengan kepentingan dan kemampuannya masing-masing.

B.     Prinsip-prinsip Dalam Motivasi Kerja
Anwar P. Mangkunegara (2007:100), mengatakan bahwa terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi kerja karyawan adalah sebagai berikut:
1.      Prinsip Partisipasi
Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin.
2.      Prinsip Komunikasi.
Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
3.      Prinsip Pengakui Andil Bawahan
Pemimpin mengakui bahwa bawahan (pegawai) mempunyai andil dalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya.
4.      Prinsip Pendelegasian Wewenang
Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai bawahan untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin.

5.      Prinsip Memberi Perhatian
Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai bawahan, akan memotivasi pegawai bekrja apa yang diharapkan oleh pemimpin.

C.     Prespektif Motivasi
a.       Perspektif Behavioral
Menekankan imbalan dan hukuman eksternal sebagai kunci dalam menentukan motivasi murid. Insentif adalah peristiwa atau stimuli positif atau negatif yang dapat memotivasi perilaku murid. Pendukung penggunaan insentif menekankan bahwa insentif dapat menambah minat atau kesenangan pada pelajaran, dan mengarahkan perhatian pada perilaku yang tepat dan menjauhkan mereka dari perilaku yang tidak tepat (Emmer, dkk, 2000).
b.      Perspektif Humanistis
Menekankan pada kapaitas murid untuk mengembangkan kepribadian, kebebasan untuk memilih nasib mereka dan peka terhadap orang lain.
c.       Perspektif Kognitif
Pemikiran murid akan memandu motivasi mereka, juga menekankan arti penting dari penentuan tujuan, perencanaan dan monitoring kemajuan menuju suatu tujuan (Schunk & Ertmer, 2000; Zimmerman & Schunk, 2001). Perspektif kognitif mengusulkan konsep menurut White (1959) tentang motivasi kompetensi, yakni ide bahwa orang termotivasi untuk menghadapi lingkungan mereka secara efektif, menguasai dunia mereka, dan memproses informasi secara efisien.
d.      Perspektif Sosial
Kebutuhan afiliasi adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman. Membutuhkan pembentukan, pemeliharaan, dan pemulihan hubungan personal yang hangat dan akrab. Kebutuhan afiliasi murid tercermin dalam motivasi mereka untuk menghabiskan waktu bersama teman, kawan dekat, keterikatan mereka dengan orang tua, dan keinginan untuk menjalin hubungan positif dengan guru. Murid sekolah yang punya hubungan penuh perhatian dan suportif biasanya memiliki sifat akademik yang positif dan lebih  senang bersekolah (Baker, 1999; Stipek, 2002).\





BAB III
PENUTUP
3.1.      KESIMPULAN
1.      motivasi adalah dorongan dalam mengarahkan individu yang merangsang tingkah laku individu serta organisasi untuk melakukan tindakan dalam mencapai tujuan yang diharapkan
2.      Ada dua jenis  motivasi yakni motivasi positif dengan cara memberikan hadiah dan motivasi negative dengan cara memberikan hukuman
3.      Model tradisional, Model Hubungan Manusiawi dan Model Sumber daya manusia merupakan model – model sebuah motivasi
4.       Prinsip Partisipasi dan Prinsip Komunikasi adalah salah satu dari prinsip – prinsip penting dalam bermotivasi
5.      Perspektif Sosial, Kebutuhan afiliasi adalah motif untuk berhubungan dengan orang lain secara aman.

3.2.      SARAN
Demikian pembahasan dari makalah saya. berharap semoga pembahasan dalam makalah ini dapat membantu dan bermanfaat. Selebih dan sekurangnya  kritik dan saran saya harapkan, agar lebih baik menyempurnakannya. Terima Kasih.



DAFTAR PUSTAKA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar